✍Media gumukmas/Sejarah
Sri Dewi Martomamat dan.
Media gumukmas, Miss Supranational dari Suriname keturunan ssli orang Jawa - Tahukah Anda, populasi orang Jawa di Suriname sekitar 12,5% terbanyak ketiga setelah India dan Kreol (Afrika). Suriname adalah Negara di Benua Amerika tetangganya Brazil yang berpenduduk sekitar 500ribu jiwa, padahal luas negaranya sama seperti Jawa dan Bali.
Pada jaman penjajahan Belanda banyak Orang Jawa yang dikirim ke negara ini untuk dipekerjakan pada perkebunan.
Mereka bekerja kontrak selama lima tahun, setelah lima tahun mereka boleh memperpanjang dan punya hak untuk pulang.
Tapi kebanyakan dari mereka memperpanjang kontrak lagi bahkan menetap disana. Mungkin karena mereka sudah punya keluarga disana yang rata rata pernikahannya dengan sesama pekerja kontrak. Sri Dewi ini salah satu dari sekian puluh ribu anak turun dari sesame pekerja kontrak.
Yang sangat membanggakan, Dewi menjunjung tinggi Budaya Jawa. Lewat Youtube dia menyapa dengan menggunakan Bahasa Jawa, bahkan kelihatan cukup fasih.
Setelah ditelusuri dari arsip berbagai nara sumber, orang Jawa yang pergi ke Suriname pada Jaman Kolonial Belanda antara tahun 1890 sd 1930.
Kemungkinan besar leluhur Dewi berasal dari Banyumas Desa Karangjati Kec Kemranggen. Orang yang pergi ke Suriname pada jaman Belanda tidak ada yang bernama Martomamat, adanya Mertomamat. Ada kemungkinan namanya diganti sesampai di Suriname dari Mertomamat menjadi Mertomamat.
Mertomamat anak dari Martajasa sampai di Suriname tgl 15 Juni tahun 1922, tidak lama kemudian memperistri Rantijah yang asal Desa Pesawaahan Distrik Mlati Sleman… Tidak ada data mereka dikaruniai anak berapa… Padahal biasanya sangat lengkap data anak turun sampai generasi kedua bahkan ketiga ada datanya.
Pada tgl 28 Juni 1939 Rantijah meninggal dunia, Mertomamat berumah tangga untuk yang kedua kalinya dengan Wanita yang berasala dari Desa Bondong Cilacap, namanya Katinem anak dari Kastawi.
Hhmmm.. Kalau melihat fotonya, Sri Dewi sangat mirip dengan leluhur perempuannya Rantijah.
Bahkan, Bentuk bibirnya bisa dikatakan sama persis, bahkan pose ketika diambil gambarnya juga sangat mirip.
Pada jaman penjajahan Belanda banyak Orang Jawa yang dikirim ke negara ini untuk dipekerjakan pada perkebunan.
Mereka bekerja kontrak selama lima tahun, setelah lima tahun mereka boleh memperpanjang dan punya hak untuk pulang.
Tapi kebanyakan dari mereka memperpanjang kontrak lagi bahkan menetap disana. Mungkin karena mereka sudah punya keluarga disana yang rata rata pernikahannya dengan sesama pekerja kontrak. Sri Dewi ini salah satu dari sekian puluh ribu anak turun dari sesame pekerja kontrak.
Yang sangat membanggakan, Dewi menjunjung tinggi Budaya Jawa. Lewat Youtube dia menyapa dengan menggunakan Bahasa Jawa, bahkan kelihatan cukup fasih.
Setelah ditelusuri dari arsip berbagai nara sumber, orang Jawa yang pergi ke Suriname pada Jaman Kolonial Belanda antara tahun 1890 sd 1930.
Kemungkinan besar leluhur Dewi berasal dari Banyumas Desa Karangjati Kec Kemranggen. Orang yang pergi ke Suriname pada jaman Belanda tidak ada yang bernama Martomamat, adanya Mertomamat. Ada kemungkinan namanya diganti sesampai di Suriname dari Mertomamat menjadi Mertomamat.
Mertomamat anak dari Martajasa sampai di Suriname tgl 15 Juni tahun 1922, tidak lama kemudian memperistri Rantijah yang asal Desa Pesawaahan Distrik Mlati Sleman… Tidak ada data mereka dikaruniai anak berapa… Padahal biasanya sangat lengkap data anak turun sampai generasi kedua bahkan ketiga ada datanya.
Pada tgl 28 Juni 1939 Rantijah meninggal dunia, Mertomamat berumah tangga untuk yang kedua kalinya dengan Wanita yang berasala dari Desa Bondong Cilacap, namanya Katinem anak dari Kastawi.
Hhmmm.. Kalau melihat fotonya, Sri Dewi sangat mirip dengan leluhur perempuannya Rantijah.
Bahkan, Bentuk bibirnya bisa dikatakan sama persis, bahkan pose ketika diambil gambarnya juga sangat mirip.
Open Comments Close Comments