-->

Buntut Dari Gejolak Jalur Pasir Desa Jugosari, Kapolres dan Bupati Lumajang Turun Langsung Netralisir Warga

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPqPgbxWIwB1BpE7pkTaX0GEiG9kSs4pf_SAb0wvwejMxVtybpSDWZ0KBXth-pg1UNPx8zjeTTKEJDxRJbYwbaemyXKNkNC-NWfk6bT3tCa2YgNhGOEs2T5mYke1oivhvmUlXq_fLTm7Us/s1600/kapolres-dan-bupati-lumajang-netralisir-warga.jpg
✍Media gumukmas/Kejadian
Kapolres dan Bupati Lumajang netralisir warga.
Media gumukmas, LUMAJANG – Setelah beberapa hari yang lalu Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro bergejolak, kemarin (Selasa, 19 Februari 2019) AKBP DR Muhammad Arsal Sahban SH SIK MM MH selaku Kapolres Lumajang dan juga Bupati Lumajang H Toriqul Haq turun langsung ke lokasi yang dimaksud. Dengan mengendarai trail, rombongan ini langsung menuju ke Dusun Jugosari, Desa Jarit, Kecamatan Candipuro yang mana memang menjadi konsentrasi massa.

Sesampai di lokasi, baik Kapolres maupun Bupati Lumajang langsung mendengarkan aspirasi dari warga. Para warga yang memang telah berkumpul ini menuturkan bahwa beberapa hari yang lalu memang para sopir sempat mengintimidasi para warga agar membuka blokade jalan yang mana membuat truk truk pengangkut pasir tak bisa melewati jalan tersebut. Akhirnya warga pun membiarkaan jalan kembali dilalui oleh truk tersebut.

Para sopir ini berdalih, bahwa pemerintah Kabupaten Lumajang telah melanggar janjinya bahwa akan membangunkan jalan khusus bagi armada pasir tersebut, yang mana tak melewati perkampungan milik warga. Namun faktanya, Dinas Pekerjaan Umum selaku yang bertanggung jawab dalam pembangunan jalan ini, hanya kurang merampungkan 1,2 KM saja dan akses khusus untuk armada tambang dapat digunakan secara total.

AKBP DR Muhammad Arsal Sahban SH SIK MM MH mengatakan kepada warga agar tetap menahan diri dan tak gegabah dalam menanggapi hal ini. “Negara ini adalah Negara hukum. Jangan sampai hal yang tak kita inginkan seperti kasus salim kancil dulu terulang kembali di wilayah Lumajang. Biarkan semua permasalahan kami yang menangani. Kalaupun memang ingin beraspirasi, kami siap memediasi. Tetapi ingat pesan saya, jangan sampai membuat kerusuhan, apalagi memprovokasi yang menyebabkan kegaduhan ditengah tengah masyarakat” tandas Kapolres Lumajang.

Lebih lanjut, Arsal menyatakan bahwa Polri siap mengawal pembangunan jalan khusus armada pasir tersebut. “Saya disini sebagai Kapolres Lumajang tak memihak kepada siapapun, tetapi saya berdiri untuk masyarakat. Saya pribadi dan juga Polri siap mengawal pembangunan jalan tersebut agar selesai terbangun sesuai dengan janji pemerintah” Tegas Arsal seraya disambut tepuk tangan para warga yang memang berkumpul di tempat tersebut.

Bupati Lumajangpun menegaskan bahwasanya pihak Dinas Pekerjaan Umum akan digenjot agar pengerjaan proyek jalan baru tersebut dapat sesegera mungkin rampung. “Semua yang ada disini adalah warga saya yang sangat saya cintai. Saya menghimbau agar tak saling intimidasi diantara warga. Pengerjaan jalan ini hanya menyisahkan 1,2 KM saja. Jadi saya menghimbau agar seluruh warga bersabar. Saya berjanji bahwa pemerintah, khususnya Dinas Pekerjaan Umum akan mempercepat pengerjaan jalan sampai rampung semua sehingga warga tak perlu lagi risau jalanan masih dipenuhi armada truk pasir. Namun demikian, saya meminta agar warga lebih bersabar” Terang Bupati di depan warga.

Akhirnya, jalan desa tersebut pun kembali ditutup untuk armada pengangkut pasir dan operasi tambang pasirpun harus menunggu hingga jalan khusus tersebut selesai dibangun.

Post Terkait:

Open Comments Close Comments

This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalise ads and to analyse traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn more