-->

Hari Peduli Sampah Nasional, Polres Lumajang Kerja Bakti Bersama

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2u8lrNft3rO_O6CWzqBo_UwQJjLsQypOZfdhSmNit97pOYaQiCS8hYBLZc3jBTY7gUJtbXr226JdqwUSDmSr_pWh-1R05i8qjzs5wQv3vR5OJ59y7T8mmemkKy1folOxzNBWwWmBa9T9f/s1600/polres-lumajang-peringati-hari-peduli-sampah-nasional-2019-kerja-bakti-bersihkan-plastik.jpg
✍Media gumukmas/Kejadian
Polres Lumajang Meriahkan Hari peduli sampah nasional 2019.
Media gumukmas, LUMAJANG – Hari Rabu 20 Februari 2019 Kapolres Lumajang beserta jajaran memeriahkan Hari Sampah Nasional yg diimplementasikan dengan kerja bhakti pungut sampah plastik bersama di Gedung Pencak organisasi Cab.Lumajang jalan Hasanuddin kec lumajang.kab.Lumajang pada 08.00 pagi tadi. kegiatan ini di ikuti oleh anggota Polres Lumajang dan Byangkari cabang lumajang.

Kerja Bhakti ini fokus kepada penanganan sampah plastik karena Jenis sampah yang paling menjadi masalah di jaman sekarang ini adalah sampah plastik, hal ini karena sampah plastik jumlahnya sangat banyak dan sangat sering digunakan di kehidupan sehari-hari. Mulai dari kantong plastik, sedotan plastik hingga peralatan rumah tangga dari plastik. Perlu diketahui, Indonesia merupakan salah satu penyumbang sampah plastik terbesar di dunia dan sebagian besar dari sampah-sampah plastik ini telah mencemari laut kita dan mengancam kehidupan biota laut.

Kapolres Lumajang AKBP DR Muhammad Arsal Sahban SH SIK MM MH menjelaskan “Permasalahan sampah plastik ini adalah sulitnya plastik untuk bisa terurai secara alami. Beberapa plastik memerlukan puluhan tahun, namun ada beberapa jenis plastik yang memerlukan waktu hingga ribuan tahun untuk bisa terurai secara alami. sebagai contoh Kantong plastik biasa membutuhkan waktu sepuluh sampai 12 tahun untuk terurai. Botol plastik lebih lama lagi, Karena polimernya lebih kompleks dan lebih tebal, botol plastik memiliki waktu 20 tahun untuk hancur. Sedangkan sterofoam biasa yang sering digunakan di Indonesia, membutuhkan waktu 500 tahun untuk bisa hancur sempurna” ujar arsal

Pembuangan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah bukanlah solusi yang cukup bijak dalam pengelolaan sampah plastik. Peranan para pemulung dalam mengurangi timbunan sampah plastik patut mendapat apresiasi meskipun ini tidak bisa menghilangkan seratus persen sampah plastik yang ada. Perlu adanya manajemen sampah plastik mulai dari lingkungan terkecil yaitu rumah tangga hingga skala besar meliputi kawasan.

Di dunia internasional, ada sebuah program untuk menanggulangi sampah plastik yang disebut dengan 4R, yaitu Replace, Reduce, Recycle dan Reuse.

Replace artinya mengganti benda berbahan plastik dengan benda yang berbahan lain seperti logam, kaca atau kertas.

Reduce artinya mengurangi penggunaan benda berbahan plastik sehingga bisa mengurangi limbahnya. Recycle artinya mendaurulang sampah plastik menjadi benda yang lebih berguna.

Reuse artinya menggunakan kembali benda-benda hasil daur ulang sampah plastik atau lebih memilih produk plastik yang tidak sekali pakai, misalnya daripada membeli air mineral dalam botol plastik, kita menggunakan tempat minum sendiri walau masih sama-sama berbahan plastik.

Post Terkait:

Open Comments Close Comments

This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalise ads and to analyse traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn more