✍Media gumukmas/Jember
Kapolres Jember minta jangan nekat politisasi masjid dan tempat ibadah selama Ramadan.
Media gumukmas, JEMBER – Puasa Ramadhan tinggal beberapa hari, Kapolres Jember minta agar tempat hiburan malam ditutup. Kapolres Jember Akbp Kusworo Wibowo juga meminta masyarakat, tidak ada yang nekat melakukan politisasi masjid dan tempat ibadah selama Ramadan.
Hal tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi Polres Jember bersama Forkopimda, Pengusaha, Ormas, dan Tokoh Agama di ruang Rupatama Polres Jember Kamis siang 02/05/2019.
Kepada sejumlah wartawan Kusworo menjelaskan, meski rapat koordinasi dengan Forkopimda, Ormas, dan Pengusaha merupakan agenda rutin setiap menjelang pelaksanaan puasa Ramadan.
Namun kali ini agak sedikit berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya, mengingat pelaksanaan ibadah puasa Ramadan kali ini bertepatan dengan tahun politik. "Hiburan malam tutup selama bulan Ramadan, dan rumah makan agar menyediakan tirai penutup jika buka di siang hari," ungkapnya.
Kusworo juga meminta seluruh masyarakat agar tidak melakukan politisasi masjid dan tempat ibadah selama bulan Ramadan.
Sebab, Kusworo menilai, sebelum ada ketetapan resmi oleh KPU terkait pemilu tanggal 22 Mei mendatang, masih rawan terjadinya politisasi masjid melalui ceramah berkonten ujaran kebencian.
Lebih lanjut Kusworo menjelaskan, dalam kegiatan rakor tersebut, seluruh pihak sudah sepakat mematuhi kesepakatan yang ada. Bahkan ormas dan tokoh agama akan ikut memantau, untuk memastikan ceramah agama selama bulan ramadan berkonten dengan ajakan untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah, tanpa embel-embel politik.
Hal tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi Polres Jember bersama Forkopimda, Pengusaha, Ormas, dan Tokoh Agama di ruang Rupatama Polres Jember Kamis siang 02/05/2019.
Kepada sejumlah wartawan Kusworo menjelaskan, meski rapat koordinasi dengan Forkopimda, Ormas, dan Pengusaha merupakan agenda rutin setiap menjelang pelaksanaan puasa Ramadan.
Namun kali ini agak sedikit berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya, mengingat pelaksanaan ibadah puasa Ramadan kali ini bertepatan dengan tahun politik. "Hiburan malam tutup selama bulan Ramadan, dan rumah makan agar menyediakan tirai penutup jika buka di siang hari," ungkapnya.
Kusworo juga meminta seluruh masyarakat agar tidak melakukan politisasi masjid dan tempat ibadah selama bulan Ramadan.
Sebab, Kusworo menilai, sebelum ada ketetapan resmi oleh KPU terkait pemilu tanggal 22 Mei mendatang, masih rawan terjadinya politisasi masjid melalui ceramah berkonten ujaran kebencian.
Lebih lanjut Kusworo menjelaskan, dalam kegiatan rakor tersebut, seluruh pihak sudah sepakat mematuhi kesepakatan yang ada. Bahkan ormas dan tokoh agama akan ikut memantau, untuk memastikan ceramah agama selama bulan ramadan berkonten dengan ajakan untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah, tanpa embel-embel politik.
Open Comments Close Comments