✍Media gumukmas/Istimewa
Kunjungan wisatawan asing ke Kapolres Lumajang.
Media gumukmas, LUMAJANG - Setelah mendapatkan perhargaan dari Komunitas Lumajang Bali Bersatu (LBB), wisatawan dari Jepang bernama Mr. Ryohei Kono dan Mrs. Masami beserta dua putra putrinya berkunjung ke Polres Lumajang.
Bukan karena apa, tetapi tujuannya ingin bertemu dengan kapolres dan jajaran tim Cobra Polres Lumajang.
Seperti yang telah di informasikan lewat sosial media (facebook), Kapolres Lumajang (03/05/2019) siang tadi.
Para wisatawan, dibawa oleh tour guide profesional yang tergabung dalam komunitas Lumajang Bali Bersatu (LBB). Informasi yang diperoleh dari tour guide m. choiri bahwa stigma Lumajang sebagai “kota begal” cukup ramai diketahui oleh para tour guide di Bali sehingga mereka tidak berani membawa wisatawan asing untuk mengunjungi Lumajang.
Padahal, mereka menyadari potensi wisata alam wilayah Lumajang sangat luar biasa. B29 atau yang dikenal dengan negeri diatas awan dan tumpak sewu yg lebih dikenal sebagai niagaranya indonesia memiliki daya tarik yang luar biasa. Namun, kehadiran tim Cobra Polres Lumajang yang mampu memporak-porandakan para pelaku kriminal khususnya pelaku begal dan pencurian sapi terdengar cukup nyaring di telinga para komunitas Lumajang Bali Bersatu (LBB).
Sekarang dengan kehadiran tim Cobra Polres Lumajang, situasinya dinilai sudah sangat aman meyakinkan mereka untuk membawa wisatawan asing ke Lumajang.
Mereka, komunitas (LBB) mulai gencar mempromosikan wisata alam di Lumajang sehingga beberapa wisatawan asing memiliki minat antara lain Turis dari Jepang yang beberapa hari yg lalu sudah berkunjung ke Lumajang, turis Austria yang rencana akan berkunjung sekitar bulan juli, dan turis Australia yg sudah menjadwalkan berkunjung di bulan desember.
Uniknya, turis Jepang yang pada tanggal 29 April 2019 mengunjungi Lumajang mencari tau informasi tentang Lumajang. Bahkan, di search enggine google dan menemukan banyak informasi tentang sepak terjang tim Cobra Polres Lumajang mampu membasmi kejahatan di wilayah Lumajang.
Bahkan dia menyamakan seperti Batman yang dimiliki oleh Gotham City sedangkan Lumajang memiliki tim Cobra yg dianggapnya memiliki peran yang sama untuk menumpas habis kejahatan dikotanya.
Mr. Ryohei Kono mengatakan, "Sangat surprise mendengar sepak terjang team Cobra.. wooow.. tim Cobra hebat. Saya baca di google tim Cobra sama seperti Batman. Sama-sama menumpas kejahatan dikotanya dan sama-sama dicintai dan dibutuhkan masyarakat dikotanya. Senang bertemu dengan tim Cobra. Saya suka bajumu, desain baju cobranya bagus. Team Cobra hebat." Ujar Mr. Ryohei Kono sambil mengacungkan jempol.
Menurut Kapolres Lumajang AKBP DR Muhammad Arsal Sahban SH SIK MM MH mengatakan, " Berterima kasih atas apresiasi yang diberikan oleh masyarakat internasional. Saya sebagai penggagas lahirnya tim Cobra tidak pernah mengira kalau kelak tim Cobra mendapatkan hati ditengah masyarakat apalagi sampai diapresiasi oleh masyarakat internasional. Fokus saya sebenarnya hanya melakukan tugas pokok sebagai Polisi yaitu membasmi kejahatan. dari awal saya declare ada tiga fokus utama saya sebagai kapolres diwilayah Lumajang yang harus saya diselesaikan. yaitu Masalah begal, Masalah pencurian sapi, dan Masalah konflik sosial yang terjadi akibat adanya tambang pasir diwilayah Lumajang. Ketiga permasalahan ini merupakan top of mind masyarakat Lumajang apabila ditanya tentang permasalahan yg meresahkan mereka. Untuk itu segala daya upaya, strategi, teknik dan taktik saya lakukan untuk mengatasi ketiga permasalahan tersebut. Alhamdulillah ketiga persoalan tersebut dalam 3 bulan kepemimpinan saya sebagai kapolres bisa kami turunkan secara drastis. Masyarakat berangsur-angsur mulai merasakan keamanan dikota Lumajang" ungkapnya.
"Inilah yang membuat apresiasi masyarakat Lumajang terhadap tim Cobra sangat tinggi. Harapan saya stigma “kota begal” harus berubah menjadi “Lumajang... negeri diatas awan”. karena stigma baru ini dapat memberikan gambaran tentang sebuah kedamaian yang bertolak belakang 180 derajat dengan stigma sebelumnya yaitu kota begal." imbuh Arsal.
Kita ketahui bahwa tim Cobra Polres Lumajang ini terbentuk sekitar 4 bulan yang lalu yang diprakarsai oleh kapolres Lumajang AKBP DR Muhammad Arsal Sahban.
Nama Cobra sendiri diambil dari nama tim yang pernah dibentuk oleh Bapak Kapolri Jenderal Polisi Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian M.A.Ph.D. pada saat beliau menjabat kasubdit jatantras Polda Metro Jaya. Success Story beliau menjadi inspirasi bagi AKBP DR Muhammad Arsal Sahban untuk membuat tim dengan nama yang sama. Harapannya agar bisa sesukses dengan tim Cobra yang pernah dibentuk oleh Jenderal Tito.
Bukan karena apa, tetapi tujuannya ingin bertemu dengan kapolres dan jajaran tim Cobra Polres Lumajang.
Seperti yang telah di informasikan lewat sosial media (facebook), Kapolres Lumajang (03/05/2019) siang tadi.
Para wisatawan, dibawa oleh tour guide profesional yang tergabung dalam komunitas Lumajang Bali Bersatu (LBB). Informasi yang diperoleh dari tour guide m. choiri bahwa stigma Lumajang sebagai “kota begal” cukup ramai diketahui oleh para tour guide di Bali sehingga mereka tidak berani membawa wisatawan asing untuk mengunjungi Lumajang.
Padahal, mereka menyadari potensi wisata alam wilayah Lumajang sangat luar biasa. B29 atau yang dikenal dengan negeri diatas awan dan tumpak sewu yg lebih dikenal sebagai niagaranya indonesia memiliki daya tarik yang luar biasa. Namun, kehadiran tim Cobra Polres Lumajang yang mampu memporak-porandakan para pelaku kriminal khususnya pelaku begal dan pencurian sapi terdengar cukup nyaring di telinga para komunitas Lumajang Bali Bersatu (LBB).
Sekarang dengan kehadiran tim Cobra Polres Lumajang, situasinya dinilai sudah sangat aman meyakinkan mereka untuk membawa wisatawan asing ke Lumajang.
Mereka, komunitas (LBB) mulai gencar mempromosikan wisata alam di Lumajang sehingga beberapa wisatawan asing memiliki minat antara lain Turis dari Jepang yang beberapa hari yg lalu sudah berkunjung ke Lumajang, turis Austria yang rencana akan berkunjung sekitar bulan juli, dan turis Australia yg sudah menjadwalkan berkunjung di bulan desember.
Uniknya, turis Jepang yang pada tanggal 29 April 2019 mengunjungi Lumajang mencari tau informasi tentang Lumajang. Bahkan, di search enggine google dan menemukan banyak informasi tentang sepak terjang tim Cobra Polres Lumajang mampu membasmi kejahatan di wilayah Lumajang.
Bahkan dia menyamakan seperti Batman yang dimiliki oleh Gotham City sedangkan Lumajang memiliki tim Cobra yg dianggapnya memiliki peran yang sama untuk menumpas habis kejahatan dikotanya.
Mr. Ryohei Kono mengatakan, "Sangat surprise mendengar sepak terjang team Cobra.. wooow.. tim Cobra hebat. Saya baca di google tim Cobra sama seperti Batman. Sama-sama menumpas kejahatan dikotanya dan sama-sama dicintai dan dibutuhkan masyarakat dikotanya. Senang bertemu dengan tim Cobra. Saya suka bajumu, desain baju cobranya bagus. Team Cobra hebat." Ujar Mr. Ryohei Kono sambil mengacungkan jempol.
Menurut Kapolres Lumajang AKBP DR Muhammad Arsal Sahban SH SIK MM MH mengatakan, " Berterima kasih atas apresiasi yang diberikan oleh masyarakat internasional. Saya sebagai penggagas lahirnya tim Cobra tidak pernah mengira kalau kelak tim Cobra mendapatkan hati ditengah masyarakat apalagi sampai diapresiasi oleh masyarakat internasional. Fokus saya sebenarnya hanya melakukan tugas pokok sebagai Polisi yaitu membasmi kejahatan. dari awal saya declare ada tiga fokus utama saya sebagai kapolres diwilayah Lumajang yang harus saya diselesaikan. yaitu Masalah begal, Masalah pencurian sapi, dan Masalah konflik sosial yang terjadi akibat adanya tambang pasir diwilayah Lumajang. Ketiga permasalahan ini merupakan top of mind masyarakat Lumajang apabila ditanya tentang permasalahan yg meresahkan mereka. Untuk itu segala daya upaya, strategi, teknik dan taktik saya lakukan untuk mengatasi ketiga permasalahan tersebut. Alhamdulillah ketiga persoalan tersebut dalam 3 bulan kepemimpinan saya sebagai kapolres bisa kami turunkan secara drastis. Masyarakat berangsur-angsur mulai merasakan keamanan dikota Lumajang" ungkapnya.
"Inilah yang membuat apresiasi masyarakat Lumajang terhadap tim Cobra sangat tinggi. Harapan saya stigma “kota begal” harus berubah menjadi “Lumajang... negeri diatas awan”. karena stigma baru ini dapat memberikan gambaran tentang sebuah kedamaian yang bertolak belakang 180 derajat dengan stigma sebelumnya yaitu kota begal." imbuh Arsal.
Kita ketahui bahwa tim Cobra Polres Lumajang ini terbentuk sekitar 4 bulan yang lalu yang diprakarsai oleh kapolres Lumajang AKBP DR Muhammad Arsal Sahban.
Nama Cobra sendiri diambil dari nama tim yang pernah dibentuk oleh Bapak Kapolri Jenderal Polisi Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian M.A.Ph.D. pada saat beliau menjabat kasubdit jatantras Polda Metro Jaya. Success Story beliau menjadi inspirasi bagi AKBP DR Muhammad Arsal Sahban untuk membuat tim dengan nama yang sama. Harapannya agar bisa sesukses dengan tim Cobra yang pernah dibentuk oleh Jenderal Tito.
Open Comments Close Comments