-->

Puluhan Penumpang Bus Lorena di Banyuwangi Tujuan Jakarta Bermasalah

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidRFAje5Sr7z-_38iU__CwzqS9utvk9vkoZ76ocHVo84dOrhyphenhyphenWb9hlu134XzJp3SuKOGAQWybPrIPsSQ-5tNPNnrTGCODV_oyr9CvuKtLWj2-gGomCzzDTL8tAcIuqoDSon6Rt5Z7IzSIt/s1600/Puluhan-penumpang-Bus-Lorena-di-Banyuwangi-tujuan-Jakarta-bermasalah.jpg
✍Media gumukmas/Peristiwa
Puluhan Penumpang Lorena bermasalah.
Media gumukmas, BANYUWANGI – Ada 26 penumpang bus malam tujuan Denpasar – Jakarta, terpaksa digiring aparat gabungan TNI – Polri menuju Polres Banyuwangi. Mereka diduga bermasalah dan harus diminat keterangan terlebih dahulu.

Tindakan tegas aparat ini bermula saat menggelar Operasi Gabungan di Pelabuhan ASDP Ketapang pada Minggu (19/5/2019) malam.


Operasi yang dipimpin Kapolres Banyuwangi AKBP Taufik Herdiansyah Zeinardi SIK itu sengaja menyasar bus jurusan Jakarta. Tujuannya adalah melakukan razia terhadap penumpang tujuan Ibu Kota yang berkaitan dengan aksi 22 Mei.

Operasi ini dipusatkan di pintu keluar pelabuhan, Semula memeriksa mobil travel yang baru saja keluar kapal usai menjalani trip pelayaran dari Pelabuhan Gilimanuk Jembrana, Bali.

Bukan hanya identitas penumpang saja yang diperiksa, tetapi barang bawaannya pun digeledah.

Seluruh mobil travel yang diperiksa langsung dipersilahkan melanjutkan perjalanan karena tak bermasalah.

Nah, tiba giliran Bus Lorena melintas, petugas ganti memberhentikannya untuk dilakukan pemeriksaan.

Kapolres AKBP Taufik Herdiansyah Zeinardi SIK menanyai sejumlah penumpang. Tiba giliran penumpang dari Nusa Tenggara Timur (NTT) keterangan yang didapat tak selaras.

Penumpang yang berjumlah 26 orang itu akhirnya disuruh turun untuk dilakukan pemeriksaan identitas kependudukan serta dokumen yang lain.

“Tadi kita tanya ada yang bilang kerja bangunan, ada yang jawab kerja di laut. Malah ada yang berkata tidak tahu. Keterangannya gak jelas,” terang Kapolres.

Ketika ditanya Kasat Sabhara AKP Basori Alwi, salah satu perwakilan penumpang asal NTT itu mengaku bekerja sebagai pelaut. Mereka adalah anak buah kapal ikan cumi – cumi yang hendak dipindahkan ke Jakarta. Selama ini mereka bekerja dengan keahlian yang sama di Bali.

Lantaran dokumen dan keterangannya mencurigakan, Kapolres AKBP Taufik Herdiansyah, akhirnya memerintahkan 26 penumpang Lorena itu naik lagi ke atas bus. Mereka diperintahkan untuk dibawa menuju mapolres dengan dikawal aparat bersenjata.

“Mereka kita suruh melanjutkan perjalanan atau kembali ke Bali menunggu hasil pemeriksaan lebih intensif dulu,” tegasnya kepada wartawan.

Hingga jelang tengah malam, Bus Lorena yang mengangkut 26 penumpang rombongan asal NTT masih terparkir di Mapolres Banyuwangi. Perjalanannya terhambat lantaran sebagian penumpangnya diperiksa polisi.

Sumber: KABARRAKYAT.ID

Post Terkait:

Open Comments Close Comments

This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalise ads and to analyse traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn more