✍Media gumukmas/Kejadian
Harga padi anjlok petani demo aksi bakar padi.
Media gumukmas, JEMBER – Puluhan orang yang tergabung dalam Forum Komunikasi Petani Jember berunjuk rasa memproted anjloknya harga padi di depan gedung DPRD Jember, Jawa Timur, Kamis (28/3/2019).
Mereka juga sempat membawa dua ikat padi dan membakarnya sebagai tanda kekecewaan.
“Ini simbol matinya nurani yang peduli pada nasib petani, karena saat harga jatuh tidak ada yang peduli,” kata Ketua FKPJ Jumantoro.
Jumantoro mengatakan, harga gabah saat ini berada pada kisaran Rp 2.500 – 3.000 per kilogram. “Lebih murah daripada bekatul pakan babi,” katanya.
Harga pembelian pemerintah Rp 3.700 sudah tak relevan dengan ongkos operasional petani. Jumantoro menyebut angka Rp 4.300 per kilogram sebagai angka ideal pembelian oleh Badan Urusan Logistik kepada petani.
Masalahnya, saat ini Bulog belum membeli gabah petani, karena stok masih banyak di gudang.
“Pemerintah harus turun tangan selamatkan harga gabah. Apalagi sekarang harga pestisida dan pupuk naik. Harga benih mahal. Upah buruh dan gaji pegawai naik. Kesejahteraan petani semakin turun,” kata Jumantoro kesal.
Masa depan pertanian terancam dengan kondisi ini.
“Generasi muda takut jadi petani karena masa depannya tak meyakinkan,” kata Jumantoro.
Anggota Komisi B DPRD Jember Imam Suyuti meminta pemerintah pusat segera mengabulkan permohonan petani. Dia meminta agar kondisi anjloknya harga tak dibiarkan bergulir liar dan dimanfaatkan spekulan. “Yang jadi korban petani,” katanya. (wir/ted)
Mereka juga sempat membawa dua ikat padi dan membakarnya sebagai tanda kekecewaan.
“Ini simbol matinya nurani yang peduli pada nasib petani, karena saat harga jatuh tidak ada yang peduli,” kata Ketua FKPJ Jumantoro.
Jumantoro mengatakan, harga gabah saat ini berada pada kisaran Rp 2.500 – 3.000 per kilogram. “Lebih murah daripada bekatul pakan babi,” katanya.
Harga pembelian pemerintah Rp 3.700 sudah tak relevan dengan ongkos operasional petani. Jumantoro menyebut angka Rp 4.300 per kilogram sebagai angka ideal pembelian oleh Badan Urusan Logistik kepada petani.
Masalahnya, saat ini Bulog belum membeli gabah petani, karena stok masih banyak di gudang.
“Pemerintah harus turun tangan selamatkan harga gabah. Apalagi sekarang harga pestisida dan pupuk naik. Harga benih mahal. Upah buruh dan gaji pegawai naik. Kesejahteraan petani semakin turun,” kata Jumantoro kesal.
Masa depan pertanian terancam dengan kondisi ini.
“Generasi muda takut jadi petani karena masa depannya tak meyakinkan,” kata Jumantoro.
Anggota Komisi B DPRD Jember Imam Suyuti meminta pemerintah pusat segera mengabulkan permohonan petani. Dia meminta agar kondisi anjloknya harga tak dibiarkan bergulir liar dan dimanfaatkan spekulan. “Yang jadi korban petani,” katanya. (wir/ted)
Gratis langganan updatean via Email!
Open Comments Close Comments