✍Media gumukmas/Kejadian
Tim cobra Polres Lumajang kerahkan anjing pelacak dan 2 drone.
Media gumukmas, Tim Cobra Kapolres Lumajang memburu maling sapi di Desa Randuagung - Dipimpin Kapolres Lumajang, AKBP DR Muhammad Arsal Sahban SH SIK MM MH, Tim Cobra Polres Lumajang mendatangi Desa Salak Kecamatan Randuagung Kabupaten Lumajang.
Setelah ada laporan, petugas mendatangi TKP hilangnya 3 ekor sapi milik warga setempat, yang diketahui hilang dini hari tadi sekitar pukul 02.30 WIB.
1 ekor sapi betina umur 6 tahun warna hitam, tanduk mancung kondisi hamil 9 bulan.
1 ekor sapi betina 1,5 tahun warna merah belum bertanduk.
1 ekor sapi betina 7 tahun warna hitam tanduk hanya ada sebelah.
Anjing pelacak dikerahkan serta 2 drone untuk melakukan pemantauan. 1 Drone di kendalikan langsung oleh Kapolres Lumajang untuk melacak di rimbunan pohon tebu yang luasnya puluhan hektar. Selain itu, Tim Cobrapun disebar ke titik-titik yang ditengarai sebagai jalan keluar para pelaku pencuri sapi. Serta sebagian anggota yang lain bersama warga desa setempat mengikuti anjing pelacak menelusuri kebun tebu milik warga.
Dalam pernyataannya, Kapolres Lumajang menghimbau kembali penggunaan rantai sapi yang ternyata masih belum diterapkan oleh warga.
“Setelah tadi mendengar ucapan dari sang pemilik sapi, saya cukup kecewa karena para warga ternyata masih belum mau menggunakan rantai sapi karena faktor harga rantai yang dinilai mahal. Padahal, dengan rantai sapi seharga seratu Ribu Rupiah, mereka telah menjaga investasinya sendiri agar terhindar dari pencurian seperti ini," terang Kapolres.
Kapolres yakin, esok atau lusa para pelaku akan tertangkap dan mempertanggung jawabkan perbuatannya.
"Saya akan terus cari cara untuk menangkap mereka, serta anggota tadi sudah kami sebar untuk mencari info tentang ciri-ciri sapi yang hilang baik di pasar hewan maupun di rumah jagal. Saya dan Tim Cobra takkan pernah lelah mengejar para pelaku kejahatan” tambah Arsal.
Korban mengaku rugi hingga puluhan juta rupiah dan juga berharap, Tim Cobra akan segera menangkap pelakunya.
Setelah ada laporan, petugas mendatangi TKP hilangnya 3 ekor sapi milik warga setempat, yang diketahui hilang dini hari tadi sekitar pukul 02.30 WIB.
1 ekor sapi betina umur 6 tahun warna hitam, tanduk mancung kondisi hamil 9 bulan.
1 ekor sapi betina 1,5 tahun warna merah belum bertanduk.
1 ekor sapi betina 7 tahun warna hitam tanduk hanya ada sebelah.
Anjing pelacak dikerahkan serta 2 drone untuk melakukan pemantauan. 1 Drone di kendalikan langsung oleh Kapolres Lumajang untuk melacak di rimbunan pohon tebu yang luasnya puluhan hektar. Selain itu, Tim Cobrapun disebar ke titik-titik yang ditengarai sebagai jalan keluar para pelaku pencuri sapi. Serta sebagian anggota yang lain bersama warga desa setempat mengikuti anjing pelacak menelusuri kebun tebu milik warga.
Dalam pernyataannya, Kapolres Lumajang menghimbau kembali penggunaan rantai sapi yang ternyata masih belum diterapkan oleh warga.
“Setelah tadi mendengar ucapan dari sang pemilik sapi, saya cukup kecewa karena para warga ternyata masih belum mau menggunakan rantai sapi karena faktor harga rantai yang dinilai mahal. Padahal, dengan rantai sapi seharga seratu Ribu Rupiah, mereka telah menjaga investasinya sendiri agar terhindar dari pencurian seperti ini," terang Kapolres.
Kapolres yakin, esok atau lusa para pelaku akan tertangkap dan mempertanggung jawabkan perbuatannya.
"Saya akan terus cari cara untuk menangkap mereka, serta anggota tadi sudah kami sebar untuk mencari info tentang ciri-ciri sapi yang hilang baik di pasar hewan maupun di rumah jagal. Saya dan Tim Cobra takkan pernah lelah mengejar para pelaku kejahatan” tambah Arsal.
Korban mengaku rugi hingga puluhan juta rupiah dan juga berharap, Tim Cobra akan segera menangkap pelakunya.
Open Comments Close Comments