✍Media gumukmas/Kejadian
Jasad kakek di gubuk dekat rumah kosong.
Media gumukmas, LUMAJANG – Beberapa waktu yang lalu, warga Lumajang digegerkan dengan penemuan dua jasad wanita tanpa identitas di dua tempat yang bebrbeda yakni di Kecamatan Senduro dan Kecamatan Rowokangkung. Akhirnya kedua jasad tersebut setelah di identifikasi oleh Satreskrim Polres Lumajang, dapat dipertemukan dengan keluarganya masing masing dan tanpa adanya proses visum karena tak ada tanda tanda pembunuhan di tubuh keduanya.
Setelah dua kali Penemuan Jasad di sungai, warga Lumajang kembali digegerkan dengan penemuan orang meninggal di gubuk. Kemarin (Selasa, 12 Maret 2019) sekitar pukul 10.00 wib Polres Lumajang kembali mendapat laporan dari warga atas penemuan jasad lelaki di gubuk samping rumah kosong di Desa Kabuaran Kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang. Adalah Marina alias Mbok Sum (51 th), yang pertama kali menemukan jasad lelaki tersebut. Diketahui, pria malang tersebut bernama Jupri (65 tahun) yang beralamat di Jl. Jendral Sutoyo Gang Musholla Kelurahan Rogotrunan, Kecamatan Lumajang. Dalam pengakuan nya, saksi yang setiap pagi selalu memberikan makan ayamnya tersebut melihat korban sedang duduk di depan gubuknya tersebut. Saksi Mbok Sum yang dalam keseharian memanggil korban dengan nama ‘pak dhe’, merasa aneh karena korban hanya diam saja saat disapa. Akhirnya saksi pun mendekati korban dengan perlahan.
Namun betapa tercengangnya, saat diketahui ternyata ‘pak dhe’ sudah tak bernyawa. Mbok Sum pun langsung bergegas melaporkan kejadian tersebut ke perangkat desa setempat untuk selanjutnya diteruskan ke Polsek Kunir. Akhirnya petugaspun dapat menghubungi keluarga korban, yakni Nurbaiyah (56 tahun), beralamat di Desa Denok Kecamatan Lumajang Kabupaten Lumajang yang merupakan mantan istri korban. Nurbaiyah menuturkan bahwa ia dengan korban telah bercerai 20 tahun yang lalu. Namun meskipun demikian, ia sangat mengenali korban serta membenarkan bahwa jasad lelaki tersebut adalah benar mantan suaminya dulu.
Tidak ada tanda tindak kekerasan
Dalam identifikasi yang dilakukan oleh Unit Identifikasi Satreskrim Polres Lumajang menerangkan kepada keluarga, bahwa tidak ditemukan nya unsur penganiayaan sebelumnya serta penyebab meninggalnya korban tak ada kaitan nya dengan unsur pembunuhan. Keluarga pun menerima dengan ikhlas kejadian ini dan tak meneruskan ke proses autopsi. Seusai menerima dari pihak kepolisian, keluargapun membawa pulang jasad untuk selanjutnya dilakukan dikebumikan di tempat pemakaman umum setempat.
AKBP DR Muhammad Arsal Sahban SH SIK MM MH yang dikonfirmasi ditempat lain menjelaskan bahwa penemuan jasad di wilayah Kecamatan Kunir ini tak ada sangkut pautnya dengan pembunuhan. “Dua hari kemarin pihak kami sampai tiga kali menerima laporan penemuan mayat. Namun demikian, Unit Identifikasi kami memastikan dari ketiganya tak ada sangkut pautnya dengan factor pembunuhan. Dari ketiga pihak keluarga juga telah menerima musibah ini dengan legawa, serta tak melanjutkan dengan tindakan autopsy” terang Arsal.
AKP Hasran Cobra yang juga berada di RSUD DR Haryoto untuk mengembalikan jasad korban ke keluarga mengatakan “Pada tubuh korban tak ada unsure penganiayaan, jadi kami dipastikan adanya factor lain selain pembunuhan yang menyebabkan korban meninggal dunia” ucap Hasran.
Sebagai catatan, korban memang menempati gubuk dimana ditemukan nya jasad korban selama 1,5 tahun belakangan ini seorang diri karena telah bercerai dengan Istrinya.
Setelah dua kali Penemuan Jasad di sungai, warga Lumajang kembali digegerkan dengan penemuan orang meninggal di gubuk. Kemarin (Selasa, 12 Maret 2019) sekitar pukul 10.00 wib Polres Lumajang kembali mendapat laporan dari warga atas penemuan jasad lelaki di gubuk samping rumah kosong di Desa Kabuaran Kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang. Adalah Marina alias Mbok Sum (51 th), yang pertama kali menemukan jasad lelaki tersebut. Diketahui, pria malang tersebut bernama Jupri (65 tahun) yang beralamat di Jl. Jendral Sutoyo Gang Musholla Kelurahan Rogotrunan, Kecamatan Lumajang. Dalam pengakuan nya, saksi yang setiap pagi selalu memberikan makan ayamnya tersebut melihat korban sedang duduk di depan gubuknya tersebut. Saksi Mbok Sum yang dalam keseharian memanggil korban dengan nama ‘pak dhe’, merasa aneh karena korban hanya diam saja saat disapa. Akhirnya saksi pun mendekati korban dengan perlahan.
Namun betapa tercengangnya, saat diketahui ternyata ‘pak dhe’ sudah tak bernyawa. Mbok Sum pun langsung bergegas melaporkan kejadian tersebut ke perangkat desa setempat untuk selanjutnya diteruskan ke Polsek Kunir. Akhirnya petugaspun dapat menghubungi keluarga korban, yakni Nurbaiyah (56 tahun), beralamat di Desa Denok Kecamatan Lumajang Kabupaten Lumajang yang merupakan mantan istri korban. Nurbaiyah menuturkan bahwa ia dengan korban telah bercerai 20 tahun yang lalu. Namun meskipun demikian, ia sangat mengenali korban serta membenarkan bahwa jasad lelaki tersebut adalah benar mantan suaminya dulu.
Tidak ada tanda tindak kekerasan
Dalam identifikasi yang dilakukan oleh Unit Identifikasi Satreskrim Polres Lumajang menerangkan kepada keluarga, bahwa tidak ditemukan nya unsur penganiayaan sebelumnya serta penyebab meninggalnya korban tak ada kaitan nya dengan unsur pembunuhan. Keluarga pun menerima dengan ikhlas kejadian ini dan tak meneruskan ke proses autopsi. Seusai menerima dari pihak kepolisian, keluargapun membawa pulang jasad untuk selanjutnya dilakukan dikebumikan di tempat pemakaman umum setempat.
AKBP DR Muhammad Arsal Sahban SH SIK MM MH yang dikonfirmasi ditempat lain menjelaskan bahwa penemuan jasad di wilayah Kecamatan Kunir ini tak ada sangkut pautnya dengan pembunuhan. “Dua hari kemarin pihak kami sampai tiga kali menerima laporan penemuan mayat. Namun demikian, Unit Identifikasi kami memastikan dari ketiganya tak ada sangkut pautnya dengan factor pembunuhan. Dari ketiga pihak keluarga juga telah menerima musibah ini dengan legawa, serta tak melanjutkan dengan tindakan autopsy” terang Arsal.
AKP Hasran Cobra yang juga berada di RSUD DR Haryoto untuk mengembalikan jasad korban ke keluarga mengatakan “Pada tubuh korban tak ada unsure penganiayaan, jadi kami dipastikan adanya factor lain selain pembunuhan yang menyebabkan korban meninggal dunia” ucap Hasran.
Sebagai catatan, korban memang menempati gubuk dimana ditemukan nya jasad korban selama 1,5 tahun belakangan ini seorang diri karena telah bercerai dengan Istrinya.
Gratis langganan updatean via Email!
Open Comments Close Comments