-->

Isu Kiamat, Puluhan Warga di Jember Resah dan Tinggalkan Kampung Halaman

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgylLBUCyuCpLnzULAyAYwrISo0MZ5uipmlXnKDKSXN4wJj7yeWbu5pWXpiPGqFp6PzRCJFxYzSrArXZbrd8qKRKoeqMJdI7aqAR5OTc6KHxa_4AvEdRFJsFn9K-NHaZAnVq9w-76o_zRrW/s1600/warga-umbulsari-resah-dengan-isu-kiamat.jpg
✍Media gumukmas/Kejadian
Sejumlah warga berkumpul di Balai Desa Umbulsari.
Media gumukmas, JEMBER – Adalah Desa Umbulsari dan Gunungsari, ada puluhan warga penganut doktrin kiamat sudah dekat terus bermunculan di berbagai lokasi, di Kecamatan Umbulsari, Kabupaten Jember.

Terdapat puluhan warga pengikut sebuah pengajian di salah satu padepokan, tiba-tiba pergi meninggalkan kampung menuju sebuah tempat di Malang. Keresahan tersebut dipicu adanya informasi kiamat segera datang.

Informasi itu datang dari kabar yang tersebar yang tidak jelas asal-usulnya, puluhan warga Kamis sore meluruk kantor desa setempat. Terlihat puluhan warga Kamis (14/3) sore mendatangi kantor Desa/Kecamatan Umbulsari, mereka resah dengan aktivitas di salah satu padepokan di Dusun Sumberejo, karena dinilai menyimpang dari ajaran agama.

Informasi yang didapat kebanyakan warga mengadukan beberapa kerabatnya yang tiba-tiba meninggalkan kampung beserta keluarganya, menuju sebuah tempat di kabupaten Malang.

Kepada kalangan pimpinan Kecamatan Umbulsari, warga juga turut menunjukkan bambu runcing yang diduga sebagai mahar yang harus ditebus oleh pengikut pengajian.

Keresahan warga sendiri berlangsung sejak lama, dan bermula dari aktivitas pengajian yang ada di padepokan, yang selalu dilakukan tertutup dan hanya boleh diketahui oleh para jemaahnya.

“Saya sering lewat yang mengaji di sana itu ada 4 rumah yang ada di sekitar itu, selain dari luar itu, setiap ibadah tertutup lampu bahkan mati, itu mulai jam delapan sampai jam sepuluh malam,” kata Jumari, warga setempat, Jumat (15/3).

Masih kata Jumari, sebetulnya pengajian itu sudah lama, membuat banyak warga yang mengadu secara bersama-sama mendatangi balai desa.

Sebagian pengikutnya sudah meninggalkan rumah, bahkan sampai menjual harta benda seperti sawah dan hewan ternak, diduga untuk biaya hidup selama meninggalkan rumah.

“Dari hasil pendataan sementara sebanyak 23 warga anggota pengajian bahkan sudah menjual harta bendanya dan hijrah ke sebuah tempat di Kabupaten Malang,” kata Ahmad Fauzi Kepala Desa Umbulsari. (edy/yok)


Post Terkait:

Open Comments Close Comments

This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalise ads and to analyse traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn more